BACK TO YOU
Judul : Back To You
Author : kyungsoobae13
cast : Do Kyungsoo, Park Ha Yeon, Sehun, Kai, Luhan
genre : romance, sad
rating : G
disclaimer : cerita ini murni hasil karya ku tanpa ada campur tangan orang lain. tidak di izinkan untuk copy-paste dan meng-upload ulang cerita ini tanpa persetujuan author (saya)
Malam itu dingin. Angin bulan desember mulai menusuk kedalam
kulit 12 laki-laki yang sekarang masih bekerja keras demi membahagiakan orang
yang mencintai mereka. Rasa dingin yang menusuk seakan tidak terasa ketika
ribuan orang meneriaki nama mereka. Sinar-sinar menyilaukan dari tongkat lampu
yang tak henti-hentinya di goyangkan oleh para ribuan fans berhasil membuat
senyuman lebar terukir di bibir 12 laki-laki itu.
Mereka saling berangkulan, tertawa dan berbahagia.
Melompat-lompat dan menari mengikuti musik yang mengiringi. Tak ada satu orang
pun yang menyadari bahwa salah satu diantara mereka tidak sebahagia yang
terlihat. Senyuman palsu yang ia pasang, tawa yang sebenarnya dipaksa, demi
menutupi luka di hatinya.
Kapankah luka ini akan berakhir ? sampai kapan aku harus memalsukan semua ini ?
5 tahun berlalu, tapi luka itu masih membekas. Bahkan belum menunjukan kesembuhan sama sekali. Laki-laki itu ingin berteriak. Berteriak memberitahu dunia bahwa ia lelah. Ia lelah menyembunyikan semuanya. Ia ingin menangis, menagis sekuat-kuatnya. Ia ingin menghentikan semua tawa palsu yang selalu ia lakukan. Ia ingin kembali, kembali untuk menemukan cahayanya yang telah hilang. Ia ingin berharap, terus berharap agar cahaya itu masih ada, duduk dan menunggunya.
Konser telah berakhir 15 menit lalu. Seperti biasa, semua 12
member EXO sedang merayakan keberhasilan konser mereka. Benar, 12 anggota EXO
sekarang telah lenkap kembali. Tepatnya pada tahun 2017 ketiga anggota yang
pernah keluar memutuskan untuk kembali dan ini adalah konser pertama yang
mereka lakukan semenjak kembalinya Kris, Luhan, dan Tao. Hal ini berhasil
membuat sedikit rasa bahagia di hati laki-laki pemilik bibir berbentuk hati
itu. Setidaknya ia tidak perlu memalsukan kebahagian itu. Ia bahagia keluarga
EXO kembali lengkap.
Semuanya menikmati malam yang dingin itu dengan berpesta
kecil. Canda tawa yang keluar dari mulut Chanyeol dan baekhyun berhasil membuat
suasana menjadi lebih mengasikkan. Semuanya tertawa, semuanya kecuali kyungsoo.
Setelah bergabung selama sekitar 30 menit, akhirnya kyungsoo memutuskan untuk
kembali kamar. Dia sudah berusaha untuk menikamti malam ini seperti yang lain,
tapi ia tidak bisa. Pikiran itu selalu saja menutupi kebahagiaanya.
Ia duduk diam sambil menyendarkan tubuhnya pada dinding yang
berada di dekat jendela kamarnya. Matanya memandang jauh keluar jalanan kota
Seoul yang terlihat jauh di bawah sana.
“aku merindukan mu.” Bisiknya yang hanya bisa didengar oleh
ia sendiri.
“maafkan aku.” Lanjutnya.
Keheninggan masih memenuhi ruangan itu. Pikiran kyungsoo
masih berputar-putar pada penyesalan terbesarnya. Penyesalan yang ia perbuat 2
tahun lalu, tepatnya di tanggal 31 desember. Tanggal yang sama dengan hari ini.
Hari dimana luka terbesar itu kembali terulang. Tanpa kyungsoo sadari, air
matanya telah mengalir jatuh dipipinya.
***
Disisi lain, 11 member lainya masih menikmati pesta. Meminum
alcohol dan saling bertukaran canda.
“bagaimana dengan mu hyung
?” Tanya laki-laki pemilik rambut pirang itu kepada leader EXO, Suho.
“bagaimana apanya, sehun ?” keningnya menampakkan kerutan
bingung atas pertanyaan Sehun.
“pacarmu, bagaimana ? sampai kapan hyung akan menutupinya ?” lanjut Sehun yang masih memegang sebotol
alcohol.
Suho hanya bisa menghela nafas sambil kembali meneguk
minumannya. Terlihat jelas bahwa ia sedang tidak ingin membicarakan masalah
itu.
“sudahlah, sehun. Suho hyung
sedang tidak mau membahas itu. Lihat wajahnya.” ucap Kai sambil merangkul
suho.
Sehun mengangguk dan memutuskan untuk diam dan melanjutkan
makanan dan minumannya.
Sekarang sudah menunjukkan pukul 2 malam. 1 jam sudah
kyungsoo meninggalkan pesta, tapi tidak satupun dari member yang menyadari
bahwa kyungsoo sudah tidak berada diantara mereka lagi. Semuanya terlalu asik dengan candaan yang
dilontarkan oleh Chanyeol dan Baekhyun untuk menyadari bahwa temannya sedang
tersiksa menahan sakit hatinya sendirian dikamar.
Tawa kegilaan mereka masih berlanjut sampai akhirnya Luhan
menyadari bahwa kyungsoo tidak bersama mereka. Luhan memang sangat perduli terhadap kyungsoo. Dia sudah menganggap kyungsoo sebagai adik kandungnya. Ketika luhan
meninggalkan EXO, dia masih terus berhubungan dengan kyungsoo. Bercerita
tentang hari-harinya tampa EXO. Kyungsoo juga akan bercerita apa saja dengan
Luhan. Bahkan ia akui, bahwa kembalinya ia kepada EXO adalah berkat permohonan
kyungsoo. Walaupun ia selalu mengatakan bahwa ia melakukan itu semua demi fans,
tapi sebenarnya itu semua ia lakukan demi kyungsoo. Ia tahu apa yang sedang
dilalui kyungsoo semenjak 2 tahun lalu. Dia tahu bawa kyungsoo membutuhkannya.
“guys, D.O mana ?”
Pertanyaan Luhan berhasil membuat ruangan penuh tawa itu
seketika menjadi hening. Semuanya melihat sekeliling ruangan untuk menemukan sosok kyungsoo, setelah menyadari bahwa D.O tidak ada disana, mereka mulai berpikir
dimana D.O
“tunggu dulu.” Suara yang terkeluar dari mulut Kai terdengar
menggemah diruangan yang sekarang dipenuhi keheningan. “tanggal berapa ini ?”
lanjut Kai.
Setelah menydari tanggal berapa hari ini, semua member
langsung menyadari apa yang terjadi. Bagaimana bisa mereka melupakan tanggal
ini ? tanggal dimana sahabat mereka mengalami hari terburuk dalam hidupnya.
“31 desember.” lanjut Kai dengan kekhawatiran tergambar jelas
di wajahnya.
Luhan segera berdiri. “aku akan mengecek kamar kami.” setelah
itu Luhan berjalan menuju kamarnya dan kyungsoo.
Sampai didepan kamar, Luhan mendapatkan bahwa pintu kamar
tidak tertutup dengan sempurna. Luhan melihat ke dalam kamar melalui sela
pintu. Kamar sangat gelap, jika bukan karena cahaya bulan, ia tidak akan bisa
melihat kedalam. Dari sana Luhan bisa melihat kyungsoo memandang kosong keluar
jendela ia sedang menangis dalam diam.
Dengan pelan Luhan membuka pintu yang berhasil membuat suara
gesekan. lalu luhan berjalan pelan kearah kyungso
***
Kejadian iu terus berputar-putar dikepala kyungsoo. Ia sudah berusaha sekerasnya untuk tidak mengulang kejadian itu. Tapi percuma, lukanya sudah terlalu dalam untuk ditutupi. Jika memang luka itu bisa ia tutupi, mungkin sudah dari dulu ia menutup luka itu. Ia memutuskan untuk memejamkan mata dan membiarkan kejadian itu diputar kembali layaknya sebuah DVD yang sedang dimainkan.
*flashback*
2 tahun yang lalu..
“ya.. DO hyung!” kai
memanggil lelaki yang sedang tersenyum itu. Laki-laki yang dipanggilpun
langsung menoleh, masih dengan senyuman diwajahnya.
“kau pasti sangat
senang bisa kembali ke kota kelahiranmu, kan ? apa lagi ini untuk waktu yang
bukan sebentar.” Lanjut kai yang masih terlihat kesulitan mengeluarkan kopernya
dari dalam mobil.
“tentu saja aku senang.
Aku lahir dan tubuh besar disini dan banyak sekali kenangan yang kutinggalkan
disini.” Jelasnya singkat.
Kai hanya tersenyum.
SM entertainment memutuskan bahwa anggota EXO membutuhkan liburan yang cukup panjang setelah keluarnya Tao dari EXO. Selain untuk menyakinkan media bahwa mereka benar-benar merasa kehilangan Tao, tapi juga untuk kepentingan mereka. Semua orang tahu bahwa jadwal EXO sangatlah padat dan semua orang juga pasti tahu bahwa mereka sebenarnya sangat lelah. Akhirnya diputuskan bahwa mereka akan berlibur selama 2 bulan. Tanpa jadwal kegiatan apapun. Anggota EXO boleh memilih kemana mereka akan berlibur dan kyungsoo memutuskan untuk pulang ke kota kelahirannya. Kai dan Sehun memutuskan untuk ikut bersama kyungsoo, entah karena alas an apa.
“kira-kira apa yang
akan terjadi disini selama 2 bulan ?” ucap Sehun sambil terus menyuapkan
popcorn ke dalam mulutnya dengan mata yang masih terpacu pada layar TV yang
sedang menampilkan MV dari girl group favoritnya.
Kai yang masih
memainkan hp nya memutuskan untuk menjawab. “mungkin kita bisa bertemu gadis
cantik di kota ini” senyum nakal terukir diwajahnya.
“gadis cantik apanya,
kai. Sudah jangan mencari masalah yang bisa menarik perhatian media.” Ucap
kyungsoo serius.
Bukanlah seorang kyungsoo
jika tidak menanggapi apapun dengan serius.
“ya.. hyung, aku hanya
bercanda, kau ini selalu serius.”
Kyungsoo hanya menghela
nafas.
“iya hyung, lagian jika
memang ada gadis cantik disini, biarkan saja kai mendekatinya. Tidakkah hyung
tahu, bahwa kai sudah menyendiri selama 2 tahun. Apa hyung tidak kasihan
dengannya.” Ucap sehun menggoda kai.
“Ya! Geumanhae! Aku
sendiri bukan artinya aku tidak laku ya.” Kai memukul belakang kepala sehun
dengan bantal. “dengar, sehun-ssi, jika aku mau aku bisa dengan mudahnya
merebut pacarmu itu.”
Mata sehun seketika membulat mendengar ancaman kai. “ya! Jangan coba-coba ya kau mendekati pacarku. Ku bunuh kau.” Kini giliran sehun yang memukul kai dengan bantal.
Kyungsoo tersenyum
melihat kelakuan 2 laki-laki tampan yang sudah dianggapnya seperti adik
sendiri. Well, setidaknya kyungsoo tidak salah membawa mereka kesini.
“kyungsoo-ya!”
terdengar suara seorang wanita memanggil kyungsoo dengan sedikit berteriak.
“tidak bisakah kau dengar suara bell pintu berbunyi ? cepat buka dan lihat
siapa yang berkunjung.
“ne, eomma.”
Kyungsoo melirik jam
tangannya yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. Siapa yang berkunjung semalam
ini ?
Kyungsoo segera
beranjak dan membuka pintu. Matanya sedikit melebar karena terkejut ketika ia
melihat siapa yang ada dibalik pintu. Bagaimana tidak, kyungsoo sudah sangat
lama tidak bertemu dengan gadis yang sekarang berdiri di depannya.
“Ha Yeon ?” kyungsoo
tak dapat menutupi nada keterkejutannya ketika ia menyebutkan nama gadis
pemilik rambut hitam di depanya.
Gadis bernama Ha Yeon
itu hanya tersenyum simpul sembari menunjuk kearah dalam rumah membarikan
isyarat kepada kyungsoo apa dia boleh masuk. Kyungsoo yang mengerti maksudnya,
segera bergeser dan membiarkan gadis berparas cantik dan bermata sayu itu
masuk.
Setelah itu kyungsoo
memutuskan untuk di duduk di halaman belakang rumahnya. Melarikan diri dari Ha
Yeon. Ia benar-benar merasa bersalah pada gadis itu. Rasanya tidak sanggup
untuk hanya sekedar memandang matanya.
Malam itu dingin. Udara
khas pertengahan bulan november. Tapi malam ini salju tak turun, hanya hembusan angin
menusuk kulit saja yang berterbangan menemani kyungsoo. Ia tahu bahwa tidak
seharusnya ia berada di luar dengan cuaca seperti ini. Apa lagi hanya dilapisi
dengan jaket yang tidak terlalu tebal. Tapi ia tidak perduli, lebih baik
kedinginan dari pada harus menghadapi Ha Yeon dan melihat bahwa luka itu masih
ada di matanya.
Entah berapa lama
kyungsoo duduk disana. Tiba-tiba ia merasakan sebuah selimut dijatuhkan keatas
bahunya. Ia mendongak untuk melihat siapa yang meletakkan selimut itu.
Lagi-lagi kyungsoo terkejut melihat mata Ha Yeon yang sedang menatapnya. Lalu
Ha Yeon duduk disebelah Kyungsoo. jantung kyungsoo tiba-tiba berdetak dengan sangat cepat.
“long time no see.” Ucap
Ha Yeon sambil tersenyum.Kyungsoo membalas
senyuman Ha Yeon dengan sebuah senyuman yang tampak canggung.
“long time no see.”
Kyungsoo mengulangi perkataan Ha Yeon.
“3 tahun kan ?” lanjut
Ha Yeon masih dengan senyumannya.
“iya, kurang lebih.”
Setelah itu keheningan
mengambil alih suasana. Tak ada yang mengeluarkan suara. Keduanya masih sibuk
dengan pikiran masing-masing. Masih mencari tahu kata-kata yang tepat untuk
diucapkan.
Kyungsoo sesekali
menoleh kearah Ha Yeon yang sedang menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.
Dirinya tak henti-hentinya bertanya, apa kabarnya selama ini, apakah gadis itu
telah memaafkannya, atau bahkan masih membencinya.tapi tentu saja kyungsoo
tidak mengucapkan kalimat itu. Ia terlalu takut.
Setelah menelan kembali
ribuan pertanyaan yang ingin ia tanyakan, kyungsoo memutuskan untuk melakukan
hal yang sama dengan Ha Yeon, melihat lurus kedepan dengan tatapan kosong.
Suasana it terus
berlangsung untuk waktu yang cukup lama. Sampai akhirnya Ha Yeon kembali
berbicara.
“kamu tahu,
kyungsoo-ya,”
Kyungsoo menoleh ketika
namanya keluar dari mulut gadis itu. Mata mereka bertemu sejenak sebelum
akhirnya Ha Yeon kembali mengalihkan pandangannya.
“aku masih menunggu.”
Lanjut Ha Yeon.
Kyungsoo tidak mengerti
maksud dari perkataan Ha Yeon.
“ne ?” hanya kata itu yang berhasil terkeluar dari mulutnya.
“kedatangan mu, aku masih menunggu itu.”
Mata mereka kembali
bertemu. Kali ini tidak ada yang mengalihkan pandangan. Berdua saling mencari
jawaban dari dalam mata satu sama lain. Jawaban yang segera ditemukan oleh
kyungsoo.
ia ingat 3 tahun yang
lalu, tepatnya pada hari ia memangkan sebuah kompetisi menyanyi dan memutuskan
untuk audisi di SM entertainment. Ketika ia sedang lomba bernyanyi, Ha Yeon lah
yang berteriak paling kencang untuk mendukungannya. Kyungsoo ingat saat itu Ha
Yeon membawa sebuah karton besar yang bertuliskan ‘KAU PASTI MENANG, KYUNGSOO
KU’
ternyata benar saja, kyungsoo memenangkan kompetisi itu. Kyungsoo menyuruh Ha Yeon untuk menunggunya di taman tempat biasa mereka piknik dan berjanji akan menemuinya setelah selesai upaca pemberian hadiah. Ha Yeon pun tanpa ragu langsung mengikuti perkataan kyungsoo dan pergi ketaman. Duduk disana menunggu laki-lakinya dating.
Ia ingat waktu itu seseorang menawarkannya untuk audisi di SM. Dia berpikir, mungkin inilah kesempatannya untuk bisa mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang penyanyi besar. Apa lagi yang ia tunggu ? ia baru saja menyelesaikan sekolahnya dan orang tuanya pasti sangat mendukung.
Tapi tiba-tiba kyungsoo teringat akan Ha Yeon, cinta pertamanya yang
waktu itu adalah pacarnya.
Haruskah ia
meninggalkan Ha Yeon disini ? kyungsoo tahu jika ia diterima di SM ia pasti
tidak akan mempunyai banyak waktu untuk mengunjungi Ha Yeon.
Akhirnya kyungsoo
memutuskan untuk pergi ke Seoul untuk audisi SM, meninggalkan Ha Yeon yang
masih menunggunya dengan sabar ditaman sendirian dibawah langit yang akan
segera hujan.
Kyungsoo memang sangat
terpukul ketika harus pergi meninggalkan Ha Yeon tanpa penjelasan, tapi ia tahu
bah ia akan lebih terpukul lagi jika ia harus melihat luka dan kekecewaan
dimata Ha Yeon ketika ia menjelaskan bahwa ia akan meninggalkan Ha Yeon untuk
waktu yang kyungsoo sendiri tidak tahu berapa lama. Sejak itu kyungsoo
memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Ha Yeon, ditambah lagi ketika
kyungsoo sudah menjadi idol terkenal. Semua itu ia lakukan untuk kebaikan Ha
Yeon. Atau setidakknya ia berpikir seperti itu.
Tapi bukan berarti
kyungsoo telah melupakan Ha Yeon, tidak, kyungsoo masih sering bertanya-tanya
pada dirinya sendiri tentang Ha Yeon, tanpa benar-benar mengucapkan pertanyaan
itu.
Itulah mengapa ketika
kyungsoo melihat Ha Yeon dibalik pintu rumah orang tuanya tadi ia sangat
terkejut. Sekarang kalian mengerti.
Lamunan kyungsoo
tiba-tiba terpecah ketika merasakan tangan dingin Ha Yeon menggengam tangannya.
“aku mengerti jika kamu
lebih memilih mimpimu, aku juga tidak akan melarangmu mengejar apa yang kau
mau. Kamu ingatkan janji kita, aku pernah bilang akan selalu mendukung mu dalam
situasi apapun.”
“dan aku akan selalu
melindungimu dalam situasi apapun.” Lanju kyungsoo sembari ia mengingat
masa-masa ketika mereka membuat janji itu.
Ha yeon tersenyum. “aku
hanya ingin kamu memberitahuku alasan mengapa kamu pergi tanpa mengucapkan
selamat tinggal dulu kepadaku.”
Kyungsoo menarik nafas
panjang sebelum akhirnya menjelaskan kepa Ha Yeon mengapa ia pergi begitu saja.
“kecewa ? tentu aku
akan kecewa ketika kamu akan meninggalkanku, tapi aku akan lebih bahagia
mengetahui bahwa kamu pergi untuk mengejar mimpimu, aku tidak mungkin melakukan
hal yang akan menahanmu dari mimpimu, Do Kyungsoo.”
Sekarang Ha Yeon
mengerti, atau setidaknya berpura-pura mengerti. Tapi kyungsoo tidak perlu tahu
apa yang ia lalui selama kepergian kyungsoo. Ia tidak ingin kyungsoo lebih
menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri jika dia tahu apa yang sebenarnya
terjadi dengan Ha Yeon.
“maafkan aku, Ha Yeon-ah. Aku tidak berpikir jernih saat itu.”“ah lupakanlah, itu sudah berlalu, kan ? yang terpenting sekarang kau telah kembali.”
Ha Yeon
menyendarkan kepalanya ke bahu kyungsoo.
"yang penting sekarang kau telah kembali"
kata-kata yang diucapkan Ha Yeon masih terus terulang dikepala kyungsoo. Apakah dia benar-benar kembali untuk Ha Yeon ? apakah ini saat dimana dia harus memperbaiki semuanya dan mendapatkan kembali cinta yang pernah ia lupakan ? lalu bagaimana dengan EXO ? EXO L ? tidak mungkin dia meninggalkan semua itu.Pikiran-pikiran itu terus menghantui kyungsoo hingga dunia bawah sadar mengambil alih pikirannya.
***
Semuanya terjadi dengan
cepat. Kyungsoo dan Ha Yeon pun kembali dekat. Sama halnya dengan mereka
sebelum kepopularan kyungsoo mengambil alih.
Setiap hari Ha Yeon
akan berkunjung kerumah kyungsoo dan bercanda bersama kai dan sehun yang selalu
menggodanya.
“noona.”
Ha Yeon menoleh ketika
kai menyapanya dengan panggilan noona.
“noona sangat cantik,
apa noona tahu ?” lanjut kai yang hanya dibalas dengan tawa kecil oleh ha yeon.
“ya! Sejak kapan kau
memanggil ha yeon dengan panggilan noona ?” kyungsoo yang sedikit terganggu
dengan kai yang selalu menggoda ha yeon akhirnya berbicara dan menurunkan novel
bergenre criminal yang sedang ia baca itu dari wajahnya.
“sejak kedekatan
diantara kami mulai terjadi, benar kan noona ?”
Kai sebenarnya tahu
bahwa ha yeon adalah mantan pacar kyungsoo sekaligus cinta pertamanya. Tak ada
niat sedikitpun di hati kai untuk mendekati ha yeon. Tapi ia sengaja menggoda
kyungsoo. Entahlah, menggoda kyungsoo telah menjadi hobinya.
“memangnya kau dekat dengan
kai, ha yeon-ah ?”
“aniyo, kyungsoo-ya.
Dia hanya menggodamu.”
Kyungsoo langsung menoleh kearah kai dan sehun yang sedang tertawa melihat reaksi kyungsoo. Renca mereka untuk membuat kyungsoo cemburu telah berhasil.
***
Kyungsoo ingat waktu
itu pukul 10 malam. Tepatnya pada malam Christmas eve. Salju mulai turun dengan
perlahan. Kyungsoo dan ha yeon berjalan sambil bergandengan tangan. Kyungsoo
sangat merindukan masa-masa ini, masa-masa dimana ia dan ha yeon menghabiskan
waktu bersama. Saling tersenyum dengan tangan yang saling bartautan. Tak banyak
percakapan yang terjadi diantara mereka, tapi itu bukanlah masalah untuk
kyungsoo. Baginya saat-saat inilah yang paling ia senang ketika bersama dengan
ha yeon. Keheningan yang menyimpan sebuah kenangan abadi.
Mereka berhenti
disebuah bangku di depan sebuah pohon natal yang cukup besar di taman kota.
Lampu-lampu dan hiasan lainnya memperindah pohon natal itu. Ini pertamakali
untuk kyungsoo merayakan natal di kota kelahirannya ini semenjak ia dinyatakan
lulus audisi di SM. Rasa senang tak bisa kyungsoo pungkiri. Ditambah lagi
keberadaan gadis yang dicintainya saat ini. Tangan mereka masih menyatu, masih
dalam keheningan.
“kamu ingat tradisi
yang dilakukan kota ini setiap natal ?” suara lembut ha yeon memecah
keheningan.
Tentu saja kyungsoo
masih ingat. Orang-orang dikota ini akan menuliskan apa yang ingin mereka
katakan kepada orang yang mereka cintai dan menuliskan nama orang yang mereka
cintai itu sebelum akhirnya menggantungkannya di ranting-ranting kecil pohon
natal. Tak jarang surat-surat itu berisi
ungkapan cinta, bahkan rahasia yang tidak bisa orang itu katakana secara
langsung kepada orang yang bersangkutan. Pada akhir tahun, mereka akan pergi
kepohon itu dan mencari nama mereka yang tertulis disurat-surat itu, lalu
mereka bisa mengambil dan membacanya.
Kyungsoo tertawa kecil
mengingat dengan cara inilah ia menyatakan cintanya kepada ha yeon. Kyungsoo
terlalu gugup untuk mengungkapkannya secara langsung.Tiba-tiba ha yeon
melepaskan genggaman tangannya dan berjalan menuju pohon natal. Ia mengeluarkan
sebuah surat yang telah dibungkus dengan sebuah amplop pink. Disana tertera
nama Do Kyungsoo yang tertulis rapi khas tulisan tangan ha yeon. Ia
menggantungkan surat itu diatas pohon natal.
Kyungsoo berjalan
menuju gadis itu lalu memeluknya dari belakang.
“maafkan aku, ha
yeon-ah. Maafkan aku pernah pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal. Maafkan aku
telah membuat luka dihati mu.”
“aku sudah memaafkan mu
sejak aku mengetahui kemana perginya kamu, kyungsoo-ya. Aku tidak akan pernah
membenci mu. Kamu hal terindah yang pernah diberikan tuhan untuku.” Ha yeon
menoleh untuk mencium pipi kyungsoo singkat. Senyum seketika terukir di wajah
manis kyungsoo.
“tapi aku hanya punya
satu permintaan.” Lanjut ha yeon.
“apa itu ?”
“bertahanlah sampai
akhir. Aku mohon tetaplah berada disisiku sampai titik akhir, kyungsoo.”
Entah apa yang
dipikirkan kyungsoo saat itu, tapi yang ia tahu ia tidak akan bisa menolak
permintaan gadis yang ia cintai ini. Setidaknya tidak sekarang. Tidak disaat
gadis itu menatap matanya dengan sangat dalam.
“aku tidak akan
meninggalkanmu lagi, ha yeon. Aku janji.”Kata-kata itu keluar
begitu saja dari mulut kyungsoo.
“saranghae, Park Ha Yeon.” Kedua tangan kyungsoo mendekap kedua sisi wajah ha yeon yang terlihat sangat pucat.
“saranghae, Do Kyungsoo.”
Lalu kyungsoo menutup
jarak diantara mereka dengan menjatuhkan ciuman hangat dibibir kecil milik ha
yeon.
Malam itu pun telah
menjadi malam terindah dalam 3 tahun terakhir hidup kyungsoo.
***
Pagi natal dilaksanakan
di ruang keluarga rumah milik orang tua kyungsoo. Seperti biasa, acara
pertukaran kado dilaksanakan. Sehun dan kai tak henti-hentinya membuat lawakan
yang berhasil membuat suasana menjadi ramai. Penghuni rumah di keluaga kyungsoo
tidaklah banyak, hanya ada ibunya, ayahnya dan kakaknya. Tapi dengan kehadiran
sehun dan kai, mereka semua dapat
tertawa dengan lepas. Memang dua orang itu adalah ahlinya dam mencairkan
suasana.
Ketika sedang
asik-asiknya membuka kado, tiba-tiba hp kyungsoo berbunyi. Ternyata menejer EXO
yang menelpon. Segera kyungsoo angkat telpon itu.
“hallo ?”
Lalu kyungsoo berjalan
menjauhi ruangan yang penuh dengan gelak tawa itu dan mendengarkan apa yang
akan dikatakan oleh menejer mereka.
Setelah sekitar 5
menit, akhirnya kyungsoo kembali keruangan keluarga.
Kyungsoo menghela nafas
sambil duduk disebelah sehun.
“ada apa, hyung ?” Tanya
sehun.
“kita diminta untuk
segera kembali ke seoul hari ini juga.” Ucapnya malas.
“apa ? kenapa ?” kali
ini kai yang bertanya. “jatah liburan kita selama 2 bulan kan belum habis.”
“aku juga tidak tahu,
kai-ah. Katanya ada acara mendadak yang wajib kita hadiri”
“siapkanlah
barang-barang kalian, pesawat akan menjemput kita pada jam 1 nanti.”
Sehun dan kai
menggerutu tidak senang dengan keputusan menejer mereka yang seenak-enaknya
ini. Jatah liburan mereka masih ada 1 minggu lagi, tapi sekarang mereka dipaksa
untuk kembali lagi ke seoul tepat pada hari natal.
Kyungsoo yang sama
kesalnya dengan sehun dan kai pun juga ikut berdiri dan berjalan menuju
kamarnya. Dengan malas ia mulai memasukkan semua barang-barangnya ke dalam
koper yang cukup besar.
Sekarang mereka sudah
berada di bandara untuk terbang kembali ke seoul. 3 koper besar dibawa bersama
mereka. Topi dan maskerpun ikut menghiasi wajah mereka agar tidak ada yang
mengenali mereka.
“astaga!”Kyungsoo dan sehun
terkejut mendengar teriakkan kai.
“ada apa ?” Tanya kyungsoo.
“aku meninggalkan
sepatuku dirumah mu, hyung. Bagaimana ini ?” ucap kai dengan nada panic.
“sudahlah tinggalakan
saja, lagian kamu bisa beli yang baru kan ?”
“andwae! Sepatu itu
sangat berharga bagi ku hyung.”
“jadi kita harus apa ?
pesawat kita akan berangkat dalam 15 menit. Tidak mungkin kan kita kembali
lagi.”
“kalau begitu kalian
pergi saja duluan, nanti aku akan menyusul dengan pesawat lain. Aku benar-benar
tidak bisa meninggalkan sepatu itu.”Dengan itu kai pun
berlari dan langsung menghentikan taksi. Kyungsoo dan sehun hanya terdiam melihat
kepergian kai.
Seperti yang kai katakan,
kyungsoo dan sehun pergi duluan dengan pesawat pribadi yang di kirim oleh
agensi mereka dan mininggalkan kai.Jujur, kyungsoo pun
merasakan ada sesuatu yang ia lupakan. Sesuatu yang seharusnya tidak ia
lupakan. Entah apa itu. ***
hari itu, tepatnya
tanggal 1 di tahun yang baru, kyungsoo sedang bersiap-siap untuk tidur setelah
acara yang dia dan anggota EXO lainnya lakukan dalam rangka merayakan tahun
baru. Saat ketika kyungsoo sudah siap untuk merebahkan badannya keatas kasur,
tiba-tiba pintu di buka dan masuklah kai.
“ada apa, kai ?”Kai tidak menjawab. Dia
duduk disebelah kyungsoo.
“hyung, kamu masih
ingat waktu aku kembali lagi kerumah mu untuk mengambil sepatuku ?” Tanya kai.
“tentu saja aku ingat. Kamu
dengan bodohnya rela meninggalkan penerbangan hanya demi sepasang sepatu.”
Kai tidak menggubris
perkataan kyungsoo dan melanjutkan apa yang sebenarnya ingin ia katakan pada
kyungsoo.
“waktu aku kembali kerumah hyung, ha yeon datang.”Ketika nama gadis itu keluar dari mulut kai, saat itu juga kyungsoo menyadari apa
yang telah ia
lupakan.
Ia melupakan ha yeon.
Ia telah melupakan
janjinya kepada ha yeon.Kyungsoo hanya
menggangguk dan mengisyaratkan kepada kai untuk melanjutkan.
“dia datang untuk
menemuimu. Katanya ingin mengajakmu pergi kesuatu tempat special yang sering
kalian kunjungi dulu. Ketika aku memberitahunya bahwa kau telah pergi kembali
ke seoul, dia terlihat sangat terkejut dan…” kai tiba-tiba menghentikan
ucapannya.
“dan apa, kai ?”
“…dan kecewa. Dia terus
menunduk dan aku rasa dia menangis. Dia terus mengucapkan mengapa hyung
melakukan hal itu lagi, berulang-ulang. Setelah itu ia memintaku untuk ikut
bersamanya kesuatu tempat. Ia mehon kepada ku, dia bilang itu adalah permintaan
terakhirnya, aku juga tidak mengerti.”Kai berhenti sejenak dan
memperhatikan wajah kyungsoo yang tiba-tiba menjadi murung.
Lalu ia melanjutkan. “dia
mengajakku ketaman kota, tempat dimana ada pohon natal besar. Dia mengambil
sebuah surat dari pohon itu yang bertuliskan nama mu. Lalu dia memintaku untuk
memberikan surat itu pada mu tepat pada hari tahun baru, hyung.” Kai mengeluarkan
surat dari kantong celananya dan memberikan surat itu kepada kyungsoo.
“dia memohon pada ku
agar tidak memberikan surat itu sebelum tanggal 1. Dia bilang bahwa itu
melanggar aturan.”Kyungsoo masih diam. Mamandangi
surat yang sekarang berada ditangannya.
“hyung, kau harus kuat.” Ucap kai sambil menyentuh bahu kyungsoo.Setelah itu ia pergi meninggalkan kamar dan membiarkan kyungsoo membaca surat itu.
***
Kyungsoo terus berlari.
Air mata masih terus mengalir tanpa henti. Salju semakin deras berjatuhan. Kyungsoo
tidak memperdulikan dinginnya suasana saat itu. Yang ada dipikirannya hanyalah
Ha Yeon.
Bagimana ia telah
melakukan kesalah yang sama 2 kali. Bagaimana ia telah mengingkari janjinya
kepada gadis yang sangat ia cintai. Bagaimana sakitnya hatinya ketika
mengetahui bahwa ha yeon sedang sakit. Seperti terkena tusukkan panah beracun,
hatinya seketika terasa mati ketika membaca kata-kata yang tertulis di surat
yang ditulis oleh gadisnya itu. Kata-kata yang menjelaskan bahwa gadisnya
sedang sekarat, berjuang melawan kanker yang diam-diam menggerogoti otaknya. Dan
kyungsoo dengan bodohnya mengabaikan permintaan gadisnya itu.
Bagaimana jika
permintaan itu adalah permintaan terakhirnya ? dan kyungsoo tidak bisa memenuhinya.
Akankah kyungsoo bisa memaafkan dirinya sendiri ?Kaki lelaki itu
berhenti tepat didepan rumah gadisnya. Pintu rumahnya tertutup. Hiasan natal
yang tergantungpun sudah tak terpasang lagi. Kyungsoo dengan taku-takut
melangkahkan kaki menuju pintu itu. Tangannya yang bergetar ia paksa untuk
mengetuk pintu. Pintu pun terbuka menampilkan nyonya Park dengan ekspresi yang
tak terbaca oleh kyungsoo.
“kyungsoo-ya.” Ucap
nyonya park dengan suara yang bergetar.
“eommonim..” kyungsoo
memanggil ibu dari gadisnya itu dengan nada yang memohon. Memohon agar tidak
memberikannya kabar buruk.
“ha yeon.. dia-“ tangis
nyonya park tak dapat terpendam lagi, dia pun terjatuh dan menangis dalam
pelukan kyungsoo.
“kyungsoo-ya, ha yeon…
sudah meninggal.”
Kata-kata yang barusan
diucapkan doleh nyonya park berhasil membuat kyungsoo hancur-sehancurnya. Kakinya
tiba-tiba lemas dan tak mampu menompang berat badanya lagi. Kyungsoo pun
terjatuh. Hatinya sangat sakit. Dia tidak tahu harus melakukan apa. Luka yang
ia rasakan saat itu sangatlah besar. Tak ada yang bisa mengobati luka itu. Luka
yang akan membekas abadi di dirinya.
Kyungsoo menangis, ia
berteriak, mencaci maki dirinya sendiri. Sesekali memukul kepalanya yang sangat
bodoh itu. Bagaimana ia bisa melakukan itu kepada ha yeon ? bagaimana ia tidak
bisa mengabulkan satu permintaan sederhana dari ha yeon ? sekarang ia telah
kehilangan ha yeon untuk selamanya. Ha yeon tak akan pernah kembali. Tak akan
ada lagi kesempatan yang akan kyungsoo dapatkan untuk memperbaiki kesalahannya.
Kyungsoo telah membiarkan gadisnya pergi dalam kekecewaan. dia tak akan pernah
bisa memaafkan dirinya sendiri. Dia harus hidup dengan membawa luka dan rasa
bersalah selama hidupnya.
Hari itu, tanggal 31
desember, hari kematian he yeon akan terus mengantui kyungsoo selamanya. Hari itu
akan terus mendatangkan kembali luka yang memang tak pernah sembuh itu. Hari dimana
semuanya hancur. Hari dimana senyum dan tawa palsu dimulai dan menjadi topeng terbaik
kyungsoo.
Kalian tahu ? hatinya
hancur. Benar-benar hancur.
“ha yeon-ah, kamu pasti melihat aku saat ini, kan ? kamu sedang melihatku dengan kebencian dimatamu. Kamu pasti sangat membenciku saat ini, iya kan ? aku tidak akan meminta maaf padamu, ha yeon-ah. Karena aku tahu aku tak pantas dimaafkan. Kesalahan ku sudah terlalu besar. Mungkin ini balasan dari tuhan atas apa yang telah aku lakukan padamu ha yeon-ah. Aku akan menerima semuanya. Terima kasih telah menjadi malaikat terbaik dalam hidup ku. Terima kasih telah pernah mencintai laki-laki bodoh dan egois seperti ku. Aku mencintaimu, Park Ha Yeon.”
***
*flashback off*
Luhan menyentuh bahu kyungsoo dengan sangat pelang. Kyungsoo tidak
merespon. Matanya masih memandang jauh keluar sana, air matanya terus mengalir
tanpa henti. Luhan bisa merasakan tubuh kyungsoo yang bergetar. Luhan baru
menyadari bahwa adiknya itu benar-benar sedang menderita.
“kyungsoo-ah.” Masih taka da respon dari kyungsoo. Luhan pun
duduk didepan kyungsoo lalu meraih tangannya yang sangat dingin.
Kyungsoo yang merasakan kehadiran seseorang, tiba-tiba
memecahkan lamunannya. Matanya yang masih dipenuhi air mata mendapati luhan
yang sedang duduk di depannya.
“hyung.” Suara kyungsoo bergetar. “ha-hari ini H-ha yeon-“
kyungsoo tak sanggup melanjutkan perkataanya.
Luhan segera menarik kyungsoo dalam pelukkannya.
“sakit, hati ku sakit, hyung. Sangat sakit.” Isak tangis
kyungsoo memecah.
Luhan tak bisa berkata apa-apa, ia hanya memeluk kyungsoo
dengan kencang, takut jika ia lepaskan, adiknya itu akan hancur bertebaran.
Terdengar suara pintu dibuka. Luhan dan kyungsoo menoleh dan
mendapati kai sedang berdiri di depan pintu. Dia berjalan mendekati kyungsoo
dan luhan lalu membetikan sesuatu kepada kyungsoo.
“aku menemukan itu di dalam sepatuku yang pernah tertinggal
dirumah mu, hyung. Sepatu itu sudah tak pernah aku pakai dan hanya aku pajang
saja dikamar.Mungkin ha yeon yang meletakkannya disana.”
Kyungsoo menatap sebuah flashdisk dengan gantungan berbentuk
bintang.
“periksalah, mungkin ada sesuatu yang ditinggalkan ha yeon
untuk mu di dalam sana.”
Kyungsoo pun langsung mengambil laptopnya dan mulai membuka
isi flashdisk yang mungkin milik ha yeon.Benar saja, di dalam flashdisk itu terdapat sebuah video
dengan wajah ha yeon sebagai covernya. Tanpa menunda-nunda kyungsoo pun
langsung membuka video itu.
“kyungsoo-ya, ini aku Park Ha Yeon. Aku yakin jika kau sedang
menonton video ini, aku pasti sudah taka da lagi di dunia ini. Maafkan aku
kyungsoo-ya sudah menutupi penyakitku darimu. Aku tidak mau kamu khawatir
tentangku. Aku tahu kamu sangat mencintai ku, dan aku yakin jika kamu tahu
tentang penyakitku kamu akan rela meninggalkan semuanya demi aku, termasuk
karir dan fans mu. Aku tidak mau kamu melakukan itu. Kyungsoo, kamu jangan
khawatir, aku sudah memaafkanmu dan sama sekali tidak membencimu. Apapun kesalahan
yang pernah kau perbuat, semuanya telah aku maafkan kyungsoo. Kamu jangan
menyalahkan dirimu sendiri atas diriku. Aku punya permintaan terakhir untuk mu Kyungsoo
ku, aku mohon teruslah tersenyum, aku tidak suka jika melihat kamu tidak
tersenyum. Tersenyumlah untuk orang-orang yang mencintaimu. Tersenyumlah seperti
aku selalu berada disebelahmu. Aku mohon kabulkan permintaan terakhirku ini
kyungsoo. Tersenyumlah sayangku. Aku mencintaimu, selamanya Do Kyungsoo.” Video itu berakhir dengan senyuman tulus yang terukir diwajah
ha yeon.
Kyungsoo berjanji pada dirinya sendiri bahawa ia akan
melakukan permintaan terkahir gadisnya. Ia tidak akan mengecewakan gadisnya
untuk kesekian kalinya. Kali ini ia berjanji untuk selalu tersenyum. Tersenyum untuk
gadisnya, Park Ha Yeon. “aku akan tersenyum ha yeon-ah. Aku janji. Dan kali ini aku
tak akan mengingkarinya. Aku yakin kamu sekarang sedang berbahagia berada
ditangan tuhan. Maafkan aku Ha Yeon-ah, untuk semuanya. Aku mencintaimu,
selamanya Park Ha Yeon.”
A/N
gimana ? gaje kan ? hahaha maklum ini ff k-pop pertama yang aku buat jadi maklum masih kacau.
terimakasih sudah mau baca ff abal-abal ku ini. ditunggu comment nya yaaa
Bagus min sampe nangis q bacanya bener-bener sedih
BalasHapusBoleh share gk
BalasHapusboleh banget hehe
HapusBagus min sampe nangis q bacanya bener-bener sedih
BalasHapusKenapa sad ending sih?? :'v
BalasHapushehe emang aku rada susah bikin happy ending, bisanya cuma sad ending
Hapus